Powered By Blogger

Minggu, 25 April 2010

Jangger Ayam
Seperti halnya tanaman hias lain, jengger ayam pun disukai karena memiliki bentuk bunga yang indah dan beraneka ragam. Jengger ayam seringkali ditanam sebagai tanaman hias outdoor penambah artistik taman. Tanaman yang bernama latin Celosia cristata L. ini merupakan tanaman semusim, tumbuh tegak dengan tinggi 60 – 90 cm. Yang menarik dari tanaman ini adalah bunganya berbentuk bulir, tebal mendaging dimana bagian atas melebar dan menggumpal seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat. Warna bunganya bervariasi ada yang merah, kuning, orange, ungu dan lain-lain.
Tanaman ini mengandung minyak lemak, kemfreritfrin, amaranthin dan pinitol sehingga menyebabkan efek fakmakologis rasa manis dan sejuk. Dengan sifat kimia tersebut , jengger ayam berkhasiat sebagai anti radang, untuk menghentikan pendarahan maupun keputihan dan menerangkan penglihatan.

Kegunaan jengger ayam yaitu untuk mengobati mimisan, batuk darah, muntah darah serta pendarahan di luar rahim waktu haid. Cara pemakaian jengger ayam untuk wasir, batuk darah dan muntah darah adalah : mencampur 15 gram bunga jengger ayam, rubia cordiafolia dan urang aring kemudian digodok dan airnya diminum. Sedangkan untuk mengobati pendarahan rahim di luar waktu haid cukup dengan menyeduh 6 gr bunga jengger ayam yang ditambahkan 15 gr arak kemudian diminum sebelum makan nasi.




Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.
Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga keseimbangan ekosistem vagina.Pada beberapa kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu. Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB.
Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). Tetapi keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa gatal.
Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina.
Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan untuk diperiksa, mengandung kuman atau tidak.







1. JAMUR VS VIRUS
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit:

a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.

b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.

c.BakteriGardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.

d.Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.


Tanaman jengger ayam dikenal sebagai tanaman hias di taman-taman atau pekarangan rumah. Tanaman jengger ayam memiliki bunga yang indah dengan warna merah. Bunganya berbentuk bulir, tebal mendaging dengan bagian atas melebar menyerupai jengger ayam jago. Tanaman itu jarang tumbuh liar dan biasanya tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Tanaman jengger ayam diberbagai propinsi di Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda. Di Sumatera, namanya bayam biludu, celala, handa ulu, bunga tali. Sedangkan di Jawa disebut jawer ayam atau jawer kotok. Di Sunda bernama bayem cenggen, janggar rumpuk, jengger ayam. Sedangkan di Madura rebha mangsor. Di Nusa Tenggara disebut janggar siap, di Bali dinamakan ndae ana sina/roti, dan di Timor disebut bunak manu larit.
Di Sulawesi, tanaman jengger ayam disebut tatana manuk, sampiri manu, bunga api-api, wunga api-api. Di Sulawesi Utara disebut loyo, lava atau lenggano. Di Gorontalo disebit ranang jangan, di Makassar disebut bunga lali manu dan di Bugis disebut puwa rasiwalo.
Sifat kimia dan efek farmakologis dari tanaman jengger ayam adalah rasa manis, sejuk dan berkhasiat sebagai antiperadangan, peluruh kencing dan menghentikan pendarahan.
Kandungan kimia tanaman jengger ayam adalah mengandung minyak lemak, kaemferitrin, amaranthin, dan pinitol.
Manfaat tanaman jengger ayam adalah untuk hipertensi, infeksi saluran kemih, peluruh kemih, mimisan, disentri, biduran, radang usus, radang lambung, wasir yang disertai pendarahan, haid tidak teratur dan keputihan.

Wewenang Bidan dan Sistem Pencatatan Pelaporan

A. WEWENANG BIDAN
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI , nomor : 900/MENKES/SK/VII/2002, tanggal 25 Juli 2002. Wewenang seorang bidan adalah sebagai berikut :
1. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil/bersalin, nifas dan bayi baru lahir (0-28 hari), agar penanganan dini atau pertolongan pertama sebelum rujukan dapat dilakukan secara cepat dan tepat waktu.
2. Dalam menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan harus :
a. Melaksanakan tugas dan kewenangan sesuai dengan standar profesi
b. Memiliki keterampilan dan kemampuan untuk tindakan yang dilakukannya
c. Mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya
d. Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan dan berupaya secara optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin.
3. Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan pada masa pra nikah termasuk remaja putri, pra hamil, kehamilan, persalinan, nifas menyusui dan masa antara kehamilan ( periode interval)
4. Pelayanan kepada wanita pada masa pra nikah meliputi konseling untuk remaja putri, konseling persiapan pra nikah dan pemeriksaan fisik yang dilakukan menjelang pernikahan. Tujuan dari pemberian pelayanan ini adalah untuk mempersiapkan wanita usia subur dan pasangannya yang akan menikah agar mengetahui kesehatan reproduksi, sehingga dapat berprilaku reproduksi sehat secara mandiri dalam kehidupan rumah tangganya kelak.
5. Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan, masa persalinan dan masa nifas meliputi pelayanan yang berkaitan dengan kewenangan yang diberikan. Perhatian khusus diberikan kepada masa sekitar persalinan, karena kebanyakan kematian ibu dan bayi terjadi dalam masa tersebut.
6. Pelayanan kesehatan pada anak diberikan pada masa bayi ( khususnya bayi baru lahir), balita dan anak pra sekolah.
7. Dalam melaksanakanpertolongan persalinan, bidan dapat memberikan urotonika.
8. Pelayanan dan pengobatan kelaianan ginekologik yang dapat dilakukan oleh bidan adalah kelainan ginekologik ringan, seperti keputihan dan penundaaan haid. Pengobatan ginekologik yang diberikan tersebut pada dasarnya bersifat pertolongan sementara sebelum dirujuk ke dokter, atau tindak lanjut pengobatan sesuaii advis dokter.
9. Pelayanan kesehatan pada anak meliputi :
a. Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit di luar rumah sakit yang meliputi :
1. Pertolongan persalinan yanh atraumatik, bersih dan aman
2. Menjaga tubuh bayi tetap hangat dengan kontak dini
3. Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan
4. Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan
5. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir antara lain melalui perawatan tali pusat secara higienis, pemberian imunisasi dan pemberian ASI eksklusif
b. Pemeriksaan dan perwatan bayi baru lahir dilaksanakan pada 0-28 hari
c. Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi di atas 6 bulan.
d. Pemantauan tumbuh kembang balita untuk meningkatkan kualitas tubh kembang anak melalui deteksi din dan stimulasi tumbuh kembang balita.
e. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit ringan sepanjang sesuai dengan obat-obatan yang sudah ditetapkan dan segera merujuk pada dokter.
10. Beberapa tindakan yang termasuk dalam kewenangan bidan antara lain :
a. Memberikan imunisasi kepada wanita usia subur termasuk remaja puteri, calon pengantin, ibu dan bayi
b. Memberikan suntikan kepada penyulit kehamilan meliputi pemberian secara parental antbiotika pada infeksi /sepsis, oksitoksin pada kala III dan kala IV untuk pencegahan/penanganan perdarahan post partum karena hipotonia uteri, sedativa pada preeklamsia/eklamsi, sebagai pertolongan pertama sebelum dirujuk.
c. Melakukan tindakan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm pada letak belakang kepala, pada distosia karena inertia uteri dan diyakini bahwa bayi dapat lahir pervaginam.
d. Kompresi bimanual internal dan atau eksternal dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa ibu pada perdarahan post partum untuk menghentikan perdarahan. Diperlukan keterampilan bidan dan pelaksanaan tindakan sesuai dengan protap yang berlaku.
e. Versi luar pada gameli pada kelahiran bayi kedua. Kehamilan ganda seharusnya sejak semula direncanakan di rumah sakit oleh dikter. Bila hal tersebut tidak diketahui, bidan yang menolong persalinan terlebih dahulu dapat melakukan versi luar pada bayi kedua yang tidak dalam masa presentasi kepala, sesuai dengan protap.
f. Ekstraksi vacuum pada bayi dengan kepala di dasar penaggul. Demi penyelamatan hidup bayi dan ibu, bidan yang telah mempunyai kompetensi, dapat melakukan ekstraksi vacuum atau ekstraksi cunam bila janin dalam presentasi belakang kepala dan kepala janin telah berada di dasar panggul.
g. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia. Bidan diberikan wewenang melakukan resusitasi pada bayi baru lahir yang mengalami asfiksia, yang sering terjadi pada partus lama, ketuban pecah dini, persalinan dengan tindakan dan pada bayi dengan berat badan lahir rendah, utamanya bayi premature. Bayi tersebut selanjutnya perlu dirawat di fasilitas kesehatan, khususnya yang mempunyai berat lahir kurang dari 1750 gram.
h. Hipotermi pada bayi baru lahir. Bidan diberi wewenang untuk melaksanakan penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dengan mengeringkan, menghangatkan, kontak dini dan metode kangguru.
11. Bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berncana harus memperhatikan kompetensi dan protap yang berlaku di wilayahnya meliputi :
a. Memeberikan pelayanan Keluarga Berencana yakni pemasangan IUD, alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), pemberian suntikan,tablet, kondom, diafragma, jelly dan melaksanakan konseling.
b. Memberikan pelayanan efek samping pemakaian kontasepsi. Pertolongan yang diberikan oleh Bidan bersifat pertolongan pertam yang perlu mendapat pengobatan oleh dokter bila gangguan belanjut.
c. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) tanpa penyulit. Tindakan ini dilakukan atas dasar kompetensi dan pelaksanaanya berdasrkan protap. Pencabutan AKBK tidak dianjurkan untuk dilaksanakan melalui pelayanan KB keliling.
d. Dalam keadaan darurat, untuk penyelamatan jiwa, Bidan berwenanang melakukan pelayanan kebidanan selain kewewnangan yang diberikan bila tidak mungkin memperoleh pertolongan dari tenaga ahli. Dalam memberikan pertolongan Bidan harus mengikuti protap yang berlaku.
12. Bidan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan.
13. Beberapa kewajiban Bidan yang perlu diperhatikan dalam menjalankan kewenangan :
a. Meminta persetujuan yang akan dilakukan. Pasien berhak untuk mengetahui dan mendapat penjelasan mengenai semua tindakan yang akan dilakukan kepadanya. Persetujuan dari pasien dan orang terdekat dalam keluarga perlu dimintakan sebelum tindakan dilakukan.
b. Memberikn informaso. Informasi mengenai pelayanan/ tindakan bidan yang diberikan dan efek samping yang ditimbulkan perlu diberikan secara jelas. Sehingga memberikan kesempatan kepada pasien utntuk mengsmbil keputusan yang terbaik bagi dirinya.
c. Melakukan rkan medik dengan baik. Setiap pelayanan yang diberikan oleh Bidan perlu didokumentasikan/dicatat seperti hasil pemeriksaan dan tindakan yang diberikan dengan menggunakan formayt yang berlaku
14. Penyediaan dan Penyerahan obat-obatan :
a. Bidan harus menyediakan obat-obatan maupun obat suntik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Bidan diperkenankan menyerhakan obat kepada apsien sepanjang untuk keperlua darurat sesuai dengan pritap
15. Pemberian surat keterangan kelahirsn dan kematian dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk surat keterangan kelahiran hanya dapat dibuat oleh bidan yang memberikan pertolongan persalinan dengan menyebutkan :
1. Identitas Bidan penolong persalinan
2. Identitas suami dan ibu yang melahirkan
3. Jenis kelamin, berat badan dan panjang badan anak yang dilahirkan
4. Wkatu kelahiran (Tempat, Tanggal dan jam)
b. Untuk surat keter angan kematian hanya dapat diberikan keapda ibu dan bayi yang meninggal pada waktu pertolongan persalinan dilakukan dengan menyebutkan :
1, Identitas bidan
2. Identitas ibu/bayi yang meninggal
3. Identitas suami dari ibu yang meninggal
4. Identits ayah dan ibu dari bayi yang meninggal
5. Jenis Kelamin
6. Waktu Kematian ( tempat, tanggal dan jam)
7. Umur
8. Dugaan penyebab kematian
c. Setiap pemberian surat keterangan kelahiran atau surat keterangan kematian harus
dilakukan pencatatan.

















B. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI , nomor : 900/MENKES/SK/VII/2002, tanggal 25 Juli 2002. Pencatatan dan Pelaporan bidan adalah sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan pelayanan kebidanan, bidan harus melaksanakan pencatatan hasil pelayanan, baik berupa rekam medis kebidanan untuk setiap pasien maupun rekapitulasi hasil pelayanan sebagai dasar untuk pembuatan pelaporan.
2. Bidan setiap memberikan pelayanan kebidanan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Informasi yang dibuat dalam rekam medis sekurang-kurangnya :
a. Identitas pasien
b. Data kesehatan
c. Data persalinan
d. Data bayi yang dilahirkan ( panjang badan dan berat lahir)
e. Tindakan dan obat yang diberikan
3. Bidan sedapat mungkin memberikan kartu menuju sehat (KMS) balita dan KMS Ibu hamil atau buku KIA yang telah diisi dengan hasil pemeriksaaan kepada setiap balita dan ibu hamil untuk dibawa pulang., pelaporan ditujukan kepada PUSKESMAS setempat, sebulan sekali.
a. Jumlah ibu hamil yang dilayani (K1, K4)
b. Jumlah persalinan (PN)
c. Jumlah persalinan abnormal ( perdarahan, infeksi, preeklampsi/eklampsi dan gangguan obstetric lainnya)
d. Jumlah kelahiran
1) Lahir hidup
2) Lahir mati
e. Jumlah ibu yang dirujuk dan kelainannya
f. Jumlah ibu hamil, bersalin, nifas (yang dilayani) meninggal
g. Jumlah bayi baru lahir (0-28 hari) yang dilayani
h. Jumlah bayi yang dilayani dan jenis pelayanan yang dilakukan
i. Jumlah ibu nifas yang dilayani
j. Jumlah PUS yang mendapat pelayanan kontrasapsi dan sejenisnya.

Tujuan dari pencatatan dan pelaporan ini adalah untuk mengumpulkan, mempelajari dan menggunakan data untuk pelaksanaan penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.
Hal yang perlu diingat dalam pencatatan dan pelaporan :
Pencatatan dan pelaporan merupakan hal penting bagi bidan untuk mempelajari hasil kinerjanya
Pencatatan dan pelaporan harus dilakukan pada saat pelaksanaan pelayanan. Menunda pencatatan akan meningkatkan risiko tidak tercatatnya informasi penting dari catatan
Pencatatan dan pelaporan harus mudah dibaca, cermat dan memuat tanggal, waktu dan paraf.
Pencatatan dan pelaporan penting untuk kesinambungan pelayanan dan rujukan.
Pencatatan dan pelaporan berguna untuk menggambarkan kejadian penting/kritis, yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan menghindari masalah yang mungkin terjadi.

















DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Mustika, et all (ed). 50 tahun Ikatan Bidan Indonesia Bidan Menyongsonng Masa Depan. 2007 (cetakan IX).PP IBI : Jakarta
Wahyuningsih,heni puji. Etika Profesi Kebidanan.2008. Fitramaya : Yogyakarta
Dr. Wijino,Wibisono. Standar Pelayanan Kebidanan. 2006. (cetakan VI). PP IBI : jakarta

dasar teori gameli (kembar siam)

BAB I
LANDASAN TEORI
G E M E L I
A. Latar Belakang
Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan membawa resiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 1999).
Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi ovulasi, maka dari laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi kehamilan kembar cenderung meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil kembar lebih dari 6 janin (Mochtar, Buku Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, 1998).
B. Definisi
Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir di tahun 1100-an

C. ETIOLOGI
Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan enam.
(1) Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan paritas, sering mempengaruhi kehamilan 2 telur.
(2) Faktor obat-obat induksi ovulasi : profertil, clomid, dan hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua.
(3) Faktor keturunan.
Faktor yang lain belum diketahui

D. Pertumbuhan Janin Kembar
a. Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
b. Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
c. Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
d. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.
E. Letak dan Presentasi janin
Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak daripada biasanya, sehingga sering terjadi perubahan presentasi dari posisi janin. Demikian pula letak janin kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama, misalnya dari letak lintang menjadi letak sungsang. Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi. Yang paling sering ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan presentasi kepala, kemudian menyusul presentasi kepala dan bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan yang paling jarang keduanya presentasi bahu (Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 1999).

F. Pembagian Jenis Kembar Siam
Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.
Ada beberapa jenis kembar siam:
• Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
• Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)
o Xiphopagous: kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
• Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
• Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
o Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus)
• Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
o Craniopagus parasiticus - bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
• Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
• Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus)
• Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
• Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
• Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.

Sabtu, 24 April 2010

Persalinan

Persalinan merupakan rangkaian koordinasi kontraksi uterus yang tidak disadari menghasilkan effacemen(pendataran uterus) dan dilatasi(pelebaranatau pembukaan serviks) serviks dengan usaha keras yang disadari menghasilkan persalinan yaitu proses bergeraknya janin, plasenta dan membrane keluar dari uterus dan saluran lahir.

Lapisan di uterus,,
Miometrium__ada yang memanjang, longitudinal, melingkar,,,dll
Pada saat persalinan semua otot-otot mengkerut, terutama pada fundus
*peacemaker=
*segmen atas rahim =dari istmus ke atas
*effacemen= pendataran uterus, stelah serviks ditarik oleh corpus uteri, sehingga menjadi 1 ruangan dengan corpus uteri.
*Dilatasi=ostium uteri interna terbuka,ditarik miometrium.
*lingkaran bendel=pembentukan dari retraksi ring yang abnormal atau patologis, seperti blasx penuh,,atau kandung kemihx penuh, pada saat palpasi ibu akan merasa sangat kesakitan,jika dipasang kateter akan keluar darah.

#beberapa istilah
1. Partus: Artinya hampir sama dengan partus
2. partus immaturus: Partus yang terjadi pada usia kehamilahin 20-28 minggu, dengan berat janin 500-1000gr.
3. partus prematurus: partus yang umur kehamilannya kurang dari 28 minggu.
4. partus aterm: cukup bulan samapai 40 minggu, dengan berat 2,5 -4 kg
5. post matur: lebih dari 42 minggu, berat janinx relative
6. nulipara gravida: pernah 1 kali hamil
7. multi para: Pernah hamil, lebih dari 1 minggu
8. primigravida: khmilan pertama
9. abortus: pengeluaran hasil konspsi kurang dari 20 minggu,bertx: 500mg

cara berlangsungx partus:
1. Spontan
2. Anjuran: dianjurkan persalinanx,dengan pemberian oxitoksin
3. buatan : dibuat supaya terjadi persalinan caranya dengan seksio,forceps,laparotomi,,dll

cirri_ciri persalinan normal(eautosia)
1. Isi kandungan tunggAL
2. usia kehamilan 38-42minggu
3. letak janin(letak kepala,presentasi belakang kepala,yang diraba adalah ubun-ubun kecil/oksiput;letak puncak, yang diraba ubn-ubn besar(brema);letak dahi yang diraba blabela(batas antara rambut dan kpala);letak muka yang diraba adalah dagu(mento)). antra ubun-ubun bentuknya segi emapat,sudutnya ada 4 sedangkan ubun-ubun kecil adalah prtemuan 3 tulang dan ada lubang
yang membedakan letak bokong dENGan ltak muka adalah pada saaat PD letak muka akan ada reaksi menghisap.
4. lahir dengan tenaga ibu sendiri.
5. melalui jalan kelahiran biasa
6. waktu persalinan tidak lebih dari 18 jam
- fase laten(pembukaan 0-8)
- fase aktif 2 jam
- fase dilatasi maksimal
- fase
- fase
7. tidak ada kelainan pada ibu hamil
# factor yang mempengaruhi persalinan:
1. passage :pangul, uterus , vagina.
2. passenger: (janin, ketuban, plasenta, tali pusat)
3. power
4. posisi ibu
5. psikologis

Beberapa teori dalam persalinan normal
1. factor hormonal
2. Factor peregangan uterus
3. Faktor tekanan bagian terdepan janin
4. teori prostaglandin


Tenaga yang diperlukan dalam persalinan:
1. tenaga mengedan
2. HIS
Perbedaaan antara his persalinan dan his palsu